(JPU) MENGHADIRKAN TIGA ORANG SAKSI DALAM SIDANG LANJUTAN KASUS JUDI ONLINE

Jaksa penuntut universal (JPU) memperkenalkan 3 orang saksi dalam persidangan lanjutan permasalahan judi online dengan tersangka Jonni alias Apin BK. Dalam sidang itu terungkap, rekening ketiganya digunakan buat menampung duit dari judi online.

Perihal tersebut di informasikan oleh 3 orang saksi bernama Fadlan Haris, Zulfikar, serta Hafiz. Zulfirkar serta Haris ialah tukang bangunan, sedangkan Hafiz merupakan penjaga warung kopi.

Hakim awal mulanya memohon penjelasan saksi Zulfikar sebab namanya tertera pada rekening penampungan uang judi online di Cemara Asri.

“Kalian, ketahui apa tidak rekening kalian dijadikan rekening penampung di judi itu. Setelah itu, gimana dapat informasi kalian dijadikan rekening buat judi itu?” tanya hakim di Majelis hukum Negara (PN) Medan, Rabu (15/3/2023).

“Aku baru ketahui kala dipanggil kepolisian yang mulia. Pada tahun 2019 aku sempat ditawari oleh Haris, dikala itu aku ditawari buat membuka rekening dengan upah Rp400 ribu. ATM serta novel rekeningnya diambil sama Haris,” jawab Zulfikar.

Setelah itu hakim bertanya kepada saksi Haris terpaut penjelasan dari Zulfikar. Dikala itu, Haris menarangkan kalau dirinya diperintahkan oleh seorang bernama Purba buat mencari orang yang ingin membuka rekening. Sehabis rekeningnya dibuka di bank, novel beserta ATM nya juga diserahkan ke Purba.

“Aku diperintahkan oleh Purba, buat mencarikan orang yang ingin membuka rekening. Tiap orang yang ingin buka rekening diupah Rp400 ribu, sehabis dibuka aku kasih ATM serta novel rekeningnya ke Purba. Aku tahu Purba di warung kopi. Tetapi aku tidak ketahui itu buat apa ia, sebab aku perlu uang mangkanya aku kerjakan,” jawab Haris.

Tetapi berbeda dengan saksi Hafiz, laki-laki itu berkata kalau dini mulanya novel tabungan serta ATM nya tercecer, serta dia pula telah memberi tahu kepada pihak bank.

“Aku tidak ketahui Pak Hakim, aku membuka rekening memanglah tujuannya buat menabung. Tetapi, waktu itu tas aku tercecer terdapat berisi novel rekening serta ATM. Sehabis itu aku tidak mengenali lagi, warnanya aku dipanggil polisi. Polisi jelaskan ke aku jika ATM aku ditemui di Cemara Asri,” ucapnya.

Setelah itu, hakim Lucas Teman Duha bertanya kepada Hafiz terpaut jumlah isi dari ATM miliknya terakhir kali lenyap. Hafiz menanggapi isi dari ATM nya Rp100 ribu. Tetapi sayangnya, novel rekening serta ATM itu tidak didatangkan oleh jaksa.

“Isinya itu seratus, seratus ribu ataupun seratus juta, hadirkan buat nanti buat kita ketahui soal penjelasan saksi ini. Jadi kita ingin ketahui isi dari pada novel rekening itu. Jadi kita ketahui apa yang diterangkan saksi,” ucap Lucas.

Tidak hanya itu, dikala ditanya hakim pimpinan Dahlan terpaut pekerjaan para saksi yang didatangkan oleh jaksa. Awal mulanya, saksi Zulfikar menarangkan, kalau dirinya seseorang tukang bangunan, setelah itu Fadlan Haris pula bekerja selaku tukang bangunan, tetapi Fadlan menarangkan kalau dirinya dikala ini lagi menganggur. Berbeda dengan Hafiz, dia berkata kalau dirinya bekerja selaku penjaga warung kopi.

Sehabis mencermati penjelasan saksi majelis hakim menunda sidang pada minggu depan dalam jadwal mencermati penjelasan saksi yang lain.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *