Baru-baru ini media sosial platform X (Twitter) tengah ramai memperbincangkan situs judi online yang menyawer para streamer YouTube, khususnya pemain game Mobile Legends (ML). Pasalnya selain saweran dengan jumlah besar hingga Rp 50 juta, streamer juga diminta untuk meneriakkan kata-kata yang mengandung unsur judi online, seperti ‘gacor’ dan ‘pasti dibayar’.
Paling anyar, Xinn salah satu streamer YouTube ML yang juga pro player aktif di RRQ, organisasi e-sport yang berdiri sejak 2013 mengaku baru saja didatangi polisi. Kedatangan polisi itu diduga terkait dengan saweran yang diterima streamer dari situs judi online, yang nilainya puluhan juta rupiah.
Kabar Xinn didatangi polisi itu disampaikan saat dirinya menjawab pertanyaan netizen, ketika tengah live bermain ML.
“Live terakhir sebelum ke Polda? (Membacakan pertanyaan netizen) Nggak gaes. Tadi gue tu, polisi udah dateng tadi,” kata Xinn.
Lebih lanjut, Xinn menyebut jika polisi yang datang ke rumahnya hanya memberikan peringatan kepada para streamer YouTube ML. “Katanya (polisi) oh gakpapa, itu hanya peringatan biar kalian itu taubat. Katanya (polisi) gitu. Biar gak bakal menerima duit saweran lagi dari slot,” ujar Bangsin-sapaan akrab Xinn.
“Makanya gue live lagi. Aman aja,” sambungnya.
Xinn pun menyebut jika ada streamer YouTube Mobile Legends lainnya yang kabur ke luar negeri, karena khawatir diciduk oleh polisi.
“Tapi Maxhill gak aman katanya, dia kabur ke Jepang katanya,” katanya.
Xinn pun mengungkap sosok polisi yang membuat para streamer YouTube bertaubat dan tidak menerima saweran dari slot judi online.
“Gara-gara pak Fery ini kita semua bertaubat gaes. Gara-gara pak Fery (diduga nama polisi) dan udil, kita semua bertaubat gaes dengan uang-uang ilegal dan haram itu gaes. Jadi thank you,” ungkap Xinn.
Sebagaimana diberitakan, merujuk pada situs Kominfo, terdapat beberapa pasal yang dapat menjerat pelaku promosi judi online. Tindak pidana judi online diatur dalam pasal 27 ayat (2) UU ITE. Adapun perjudian secara umum diatur pada Pasal 303 KUHP.
Pasal 303 KUHP adalah pasal dalam KUHP yang memuat ketentuan mengenai tindak pidana perjudian. Selain itu, tindak pidana perjudian juga diatur dalam pasal 303 bis KUHP. Terdapat 3 ayat dalam pasal 303 KUHP tentang Perjudian. Sementara itu, pasal 303 bis KUHP tentang Perjudian terdiri dari 2 ayat.
Perbedaan antara pasal 303 dan 303 bis KUHP terletak pada jenis-jenis perbuatan perjudian yang diatur sanksinya. Pasal 303 bis KUHP berisi ketentuan sanksi pidana bagi mereka yang bermain judi. Dalam pasal ini juga dijelaskan bentuk-bentuk perjudian yang diatur dengan sanksi pidana.
Berdasarkan Pasal 303 KUHP, hukuman untuk tindak pidana yang berkaitan dengan perjudian diatur dalam ayat 1, yaitu maksimal 10 tahun penjara atau denda Rp 25 juta.
Hukuman tersebut dijatuhkan kepada pelaku yang terlibat dalam berbagai perbuatan yang berkaitan dengan usaha penyelenggaraan perjudian.
Berikut ini penjelasan unsur-unsur tindak pidana dalam pasal 303 KUHP:
1. Pasal 303 ayat (1) angka 1
Dengan sengaja menawarkan atau memberikan kesempatan untuk permainan judi dan menjadikannya sebagai pencarian, atau dengan sengaja turut serta dalam suatu perusahaan untuk itu.
2. Pasal 303 ayat (1) angka 2
Dengan sengaja menawarkan atau memberi kesempatan kepada khalayak umum untuk bermain judi atau dengan sengaja turut serta dalam perusahaan untuk itu, dengan tidak peduli apakah untuk menggunakan kesempatan adanya sesuatu syarat atau dipenuhinya sesuatu tata-cara.
3. Pasal 303 ayat (1) angka 3
Dengan sengaja tanpa mempunyai hak, turut serta di permainan judi sebagai suatu pencarian (usaha).
Mempromosikan judi online dapat dikategorikan sebagai iklan karena bermuatan promosi. Biasanya streamer atau para artis mengajak followers-nya melalui video singkat atau foto, baik melalui insta-story maupun melalui feed akun Instagram masing-masing untuk menggunakan/mengakses produk atau jasa yang ditawarkan, termasuk judi online. Hal itu dapat membuat mereka berpotensi terjerat hukuman.
