KASUS BOS JUDI KELAS KAKAP APIN BK INI CUKUP MENYITA PERHATIAN PUBLIC

Komjen RZ Panca Putra Simanjuntak sempat membentak bos judi online Cemara Asri Apin BK alias Jonni. Saat itu, Panca menjabat sebagai Kapolda Sumut dan masih berpangkat Irjen.

Bentakan itu terjadi saat Apin BK hendak diserahkan oleh pihak Polda Sumut ke Kejaksaan Tinggi Sumut, Kamis (26/1/2023).

Sebelum mengulas soal bentakan yang dilakukan Panca ke Apin BK, ada baiknya detikers mengetahui lagi perjalanan kasus judi online Apin BK itu. Berikut penjelasannya:

Kasus bos judi online kelas kakap Apin BK ini cukup menyita perhatian publik. Penggerebekan lokasi judi milik Apin BK itu dilakukan pada Selasa (9/8/2022), di Kompleks Cemara Asri, Deli Serdang, Sumatera Utara.

Penggerebekan itu dipimpin langsung Panca. Saat digerebek, tempat judi online ini berkedok lokasi kuliner Warung Warna Warni. Namun, saat digerebek, lokasi itu dalam kondisi kosong alias tidak ada orang yang diamankan. Selang beberapa waktu, Polda Sumut kemudian menetapkan bos judi online Apin BK alias jadi tersangka.

“Pada tanggal 19 Agustus 2022, penyidik telah melakukan gelar perkara, penetapan saudara J alias ABK sebagai tersangka,” kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, Senin (22/8).

Namun, sebelum ditetapkan menjadi tersangka, Apin telah mangkir dua kali panggilan dari polisi. Selain itu, Apin BK juga ternyata sudah kabur ke luar negeri.

Apin BK terdeteksi melintasi tempat pemeriksaan imigrasi (TPI) untuk pergi ke luar negeri. Tidak hanya sendiri, Apin BK pergi ke luar negeri bersama keluarganya. Apin BK kabur ke Singapura sesaat setelah tempat judinya di Kompleks Cemara Asri digerebek.

Selang beberapa waktu, Polda Sumut pun menetapkan Apin BK jadi DPO. Setelah diburu, Apin pun berhasil ditangkap di Malaysia. Apin BK dipulangkan ke Indonesia dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada 14 Oktober 2022 malam. Usai ditangkap, polisi pun menyita aset bernilai miliaran milik Apin BK.

Kasus Apin BK ini pun bergulir ke persidangan. Apin BK divonis tiga tahun penjara.

Apin BK Dibentak

Ada kejadian menarik saat Polda Sumut hendak menyerahkan Apin BK ke Kejaksaan Tinggi Sumut. Panca yang saat itu turut menyerahkan langsung Apin BK ke kejaksaan tiba-tiba murka dan membentak Apin BK.

Panca kesal karena namanya dikaitkan dengan diagram konsorsium 303 yang diduga dipimpin mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo. Dia menyebut pencatutan namanya di konsorsium itu menjadi fitnah baginya.

“Saya enggak terima itu, Pin. Fitnah bagi saya,” kata Panca kepada Apin BK.

Mantan Kapolda Sulawesi Utara itu menduga Apin BK lah yang menyeret namanya, sehingga masuk dalam bagan konsorsium 303 itu. Namun, dugaan itu langsung dibantah Apin.

“Kenapa sebut-sebut nama saya?” tanya Panca.

“Bukan dari saya, tidak pernah (menyampaikan keterlibatan Panca),” jawab Apin BK.

Panca menyebut dirinya sangat dirugikan dengan adanya isu konsorsium itu. Bahkan, Panca mengaku merasa sakit hati atas isu tersebut. Dia pun meminta Apin untuk menyampaikan soal ketidaktertlibatannya dalam konsorsium itu kepada masyarakat.

“Saya orang yang dirugikan dengan skema skema konsorsium yang tidak benar. Anda harus bicara,” sebutnya.

Untuk diketahui, isu Konsorsium 303 mencuat di tengah penanganan kasus Ferdy Sambo. Salah satu orang yang disebut terlibat dalam konsorsium itu adalah Panca Putra Simanjuntak.

Dalam selebaran yang beredar luas di masyarakat, Konsorsium 303 disebut sebagai kelompok yang membekingi bisnis judi di Indonesia. Konsorsium ini dipimpin oleh Ferdy Sambo.

Sejumlah nama perwira polisi, pengusaha dan bandar judi disebut tergabung dalam konsorsium ini. Mereka bahkan dibagi per wilayah. Tak tanggung-tanggung uang yang masuk ke kantor para petinggi Polri itu bahkan mencapai triliunan rupiah.

Panca sendiri, seperti ditulis dalam selebaran itu, disebut bertugas untuk membekingi bisnis judi di Sumut. Dia bertugas menerima aliran dana dari Apin BK yang kemudian diteruskan ke Ferdy Sambo.

Namun, belakangan isu konsorsium 303 itu dibantah oleh pihak Polri. Mereka mengatakan bahwa isu itu tidak terbukti.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *