AKTIFITAS JUDI ONLINE DI INDONESIA SEMAKIN MENINGKAT TIAP TAHUNNYA, 3 KASUS JUDI PALING MENGGEMPARKAN DI INODNESIA

Dua agen judi online, DMF (23) dan IRW (25), yang ditangkap di dua tempat berbeda, di Jelambar, Jakarta Barat dijerat Pasal berlapis dan diancam paling lama 18 tahun penjara.

“Mereka dijerat dengan pasal berlapis Pasal 303 KUHP, Pasal 27 UU Informasi dan Transaksi Elektonik (ITE) No. 11 Tahun 2008 dan dijerat dengan Pasal 3 dan atau Pasal 5 Undang-Undang No 8 Tahun 2010 tentang pencegahan dan pemberantasan TPPU dan diancam paling lama 18 tahun penjara,” ujar Kanit II Jatanras Polda Metro Jaya Kompol Budy Hermanato yang didampingi Kabid Humas Kombes Pol Rikwanto, dalam jumpa pers, di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (5/2).

Dua tersangka DMF (23) dan IRW (25) dibekuk di dua tempat berbeda. Dalam bisnis haramnya tersebut, sindikat judi bermarkas di Kamboja ini beromzet Rp 8 miliar perbulannya.

Budi menjelaskan, kedua agen judi online tersebut diungkap dengan metoda penyidikan patrol investigasi, pertama mengungkap agen judi bermarkas Jalan Angsana Dalam, Kebon Jeruk Jakarta Barat dengan tersangka DMF, sementara beberapa orang rekannya CH, VIC masih dalam DPO. Dan dua orang yakni ENR dan RB yang diduga sebagai bandarnya juga menjadi DPO Polisi.

“DMF dibekuk pada Senin 3 Januari 2014, mereka rata-rata berlatar belakang pendidikan komputer atau ahli teknologi informasi (IT),” ujarnya.

Modus yang mereka lakukan adalah dengan menjadi agen judi bola yang bermarkas di luar negeri dan servernya berada di Kamboja, sedangkan hasilnya dibagi tiga dengan bandar besar yang berada di luar negeri, bandar di Indonesia dan tersangka sebagai agennya.

“Tersangka membuatkan username dan password kepada para pemain melalui akun tersangka yang ada di website www.sbobet.com dengan cara tersangka membuka website www.agent.sbobetonline.com dan menu number submenu new member,” paparnya. Kemudian agen judi online IRW, modusnya tak jauh berbeda dengan agen milik DMF.

Pria berumur 25 tahun tersebut membuka bisnis haramnya di sebuah rumahdi Jelambar Jakarta Barat dan digerebek pada Senin 6 Januari 2014.

Jatanras Polda Metro Jaya mengamankan beberapa barang bukti beberapa unit laptop, modem, key BCA, kartu ATM, buku tabugan, beberapa lembar catatan perhitungan kalah dan menang dan telepon seluler.

“Dalam sejumlah rekening di beberapa bank sedang kita minta ke Bank Indonesia untuk diblokir. Jumlah belum kami hitung yang pasti miliaran rupiah,” ujarnya.

Menurutnya, hingga saat ini website tersebut belum diblokir dan polisi sudah merekomendasikan ke Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk diblokir. “Kita sudah menyampaikan ke Kominfo untuk diblokir,” tegasnya.

Menurut data PPATK, transaksi judi online di tahun 2022 tembus hingga Rp81 triliun. Berikut ini TrenAsia.com merangkum 3 kasus perjudian yang sempat menggemparkan Indonesia.

1. Konsorsium 303

Bagian konsorsium 303 sempat beredar dan viral di sosial media pada tahun 2022. Konsorsium 303 disebut sebagai kelompok yang membekingi bisnis judi di Indonesia. Bagan tersebut dipimpin oleh Ferdy Sambo dan menyeret sejumlah petinggi Polri.

Dalam bagan tersebut tampak sejumlah nama anggota Polri perwira tinggi, menengah, dan pertama lengkap dengan jabatannya. Selain itu sederet nama kalangan sipil juga turut tercantum.

Bagan ini terdiri dari enam halaman, pada halama pertama ditampilkan alur aliran dana setoran dan beking dengan wajah sambo yang berada paling atas. Disebutkan pula setiap tahunnya Sambo dan kroninya bisa menerima setoran lebih dari Rp1,3 triliun.

Tercantum pula informasi mengenai bagaimana dana mengalir dan dari siapa saja dana masuk.

Bagan ini juga menampilkan bagaimana mereka memiliki target untuk menjadikan Ferdy Sambo Kapolri pada tahun 2024 sehingga konsorsium 303 bisa tetap berjalan.

Tak berhenti di situ, terdapat pula operasi alibi yang menggambarkan seolah tim Sambo melakukan operasi pemberantasan judi, sehingga akan membentuk persepsi bahwa pihak mereka tidak memiliki kaitan dengan peredaran

2. Apin BK

Apin BK digadang-gadang sebagai bos judi online terbesar di Sumatera Utara. Ia juga diduga kuat mengoperasikan situs judi online terbesar di Sumur yang bernama LEBAH4D, DEWAJUDI4D, dan LARIS4D.

Kasus ini menyeret 15 orang dari jaringan Apin BK yang beromzet hingga miliaran rupiah.

Nama Apin BK ada pada bagan Konsorsium 303. Berdasarkan informasi pada bagan tersebut, Apin BK adalah konsorsium wilayah Sumatera Utara (Sumut).

3. Gubernur Papua Lukas Enembe

Gubernur Papua Lukas Enembe terungkap pernah bermain judi pada sebuah kasino saat liburan di luar negeri tepatnya di Singapura.

PPATK menemukan adanya transaksi setoran kasino judi ke luar negeri senilai Rp560 miliar. Temuan ini berdasarkan hasil analisis transaksi keuangan Gubernur Papua Lukas Enembe.

Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) membocorkan lokasi tempat Gubernur Papua Lukas Enembe kerap bermain kasino. Beberapa diantaranya yakni di Malaysia, Singapura dan Manila, Filipina.

“Salah satu hasil analisis itu adalah terkait dengan transaksi setoran tunai yang bersangkutan di kasino judi senilai US$55 juta atau Rp560 miliar itu setoran tunai dalam periode tertentu,” ungkap ketua PPATK Ivan.

Lukas Enembe ditetapkan sebagai tersangka gratifikasi sebesar 1 miliar rupiah pada 5 September 2022. Meski pihak Lukas Enembe menyatakan perjudian bukan kewenangan KPK dan menjadi legal karena dilakukan di luar negeri, KPK menanggapinya dengan menyebut tindak pidana pencucian uang (TPPU) kerap terjadi dalam perkara korupsi.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *